Berdasarkan
penturan sesepuh pini sepuh yang masih hidup mengatakan bahwa kelurahan Gayam
merupakan tempat tinggal Demang (BUDJOWIRYO)
berdekatan dengan sebuah pohon besar yang merupakan pohon Gayam, maka
disebut Kademangan/Kelurahan Gayam (Demang Gayam).
Demang Gayam
diangkat dan mendapat kekancingan dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat pada masa pemerintahan Paku Buwana X (PB.X) yang berujud
songsong/payung dan dalam melaksanakan pemerintahannya dibantu oleh carik
/sekretaris tahun 1953 nama Sastro Suwarno (anak dari demang Kayen Kabupaten
Klaten)dan 2 kabayanan yang terdiri dari 6 (enam) kampung ; Gayam, Larangan,
Mojo, Menjing, Dukuh, Jogobayan.
Pada tahun 1942
Jepang datang demang wajib mengikuti pelatihan militer oleh pemerintah
Jepang dan pangkatnya diubah menjadi
Taisho.
Pada tahun 1953
terjadi pemekaran kampung yang semula 6 (enam) bertambah menjadi 9 (Sembilan)
kampung yang terdiri dari Balesari, Wungusari, Bulusari, Bangunsari, Darmosari,
Pulosari, Gudangsari, Bondalem yang keselurhannya menjadi 15 (lima belas)
kampung.
Pada tahun 1992
sebagian tanah kas/Bekas bondo Desa kelurahan Gayam dibangun perumahan KORPRI
berdiri kampung baru yaitu Gayamsari jadi sampai sekarang menjadi 16 (enam
belas) kampung.
0 komentar:
Posting Komentar